Kehendak Tuhan ataukah Hidden Agenda Kegiatan Intelijen Kapitalisme Internasional ?


Sekapur Sirih

Tanpa terasa 80 tahun sudah berlalu sejak Soempah Pemoeda diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 oleh sekumpulan anak muda Nuswantara. Cukuplah sudah romantisme dan nostalgia masa lalu yang selalu kita dengung-dengungkan dengan berkedok perayaan dan seminar yang seolah dipersembahkan untuk mengenang momentum yang bersejarah tersebut. Anak negeri ini tidak pernah sadar bahwa  persoalan bangsa ini lewat di depan hidungnya –dengan penuh tawa dan senyum melihat derai tangis kesedihan anak negeri– tanpa ada yang berusaha menuntaskannya.

Dengan segala kerendahan hati tulisan ini dipersembahkan kepada seluruh anak bangsa, anak negeri ini, setidaknya untuk mencoba membangunkan mereka dari tidur panjangnya agar mereka tahu bahwa mereka sedang tidur dipinggir jurang kehancuran, berbantalkan penyakit hedonisme, diselimuti gaya hidup yang glamour memabukkan, bermimpikan ketenaran bak selebriti yang sedang terbuai alunan rhapsody kematian.

“Tidak akan Aku rubah nasib suatu kaum ketika kaum itu tidak berupaya merubah nasibnya sendiri !!!”.

Baca entri selengkapnya…

20 thoughts on “Kehendak Tuhan ataukah Hidden Agenda Kegiatan Intelijen Kapitalisme Internasional ?

  1. Seorang dosen antropolog di Medan (Universitas Negeri Medan) Dr Ichwan Azhari, pernah mengatakan, Sumpah Pemuda itu hanya tafsir Soekarno atas sejarah. Sejatinya, tidak pernah ada Sumpah Pemuda itu melainkan hanya perbincangan sekelompok pemuda yang prihatin atas nasib bangsanya.Tak ada teks yang menyebutkan mereka mengucapkan sumpah. Namun, apa yang diperbincangkan oleh kumpul-kumpul itu, kemudian dikatakan oleh Soekarno sebagai sebuah “Soempah”.

    salam dari medan
    ————–

    Mungkin saja…

    Soekarno sendiri tidak pernah hadir pada pertemuan pemoeda 1928. Oleh karena itu tak ada kepentingan langsung Soekarno untuk melakukan tafsir sejarah atas Soempah Pemoeda selain hanya semata-mata sebagai wujud pengakuan dan penghargaan atas karya sejarah anak bangsa yang hadir dan menggagas Soempah Pemoeda.

    Tidak seperti kebanyakan orang saat ini yang tak berkarya apapun namun hanya dengan bermodal kemegahan gelar doktor sibuk menegasikan karya orang lain. Kalau saja gelar Doktor adalah sebuah jaminan bahwa apa yang dikatakan sudah pasti benar, sudah barang tentu keadaan Indonesia tidak terpuruk seperti sekarang ini dengan banyaknya orang Indonesia yang bergelar Doktor.

    Pernyataan-pernyataan serupa seperti yang dilansir Doktor Ichwan Azhari sungguh tak mengherankan. Terlalu banyak komprador-komprador yang ingin menghancurkan Indonesia dengan mengumandangkan thesis-thesis ilmiah yang selalu mengkerdilkan bahkan menegasikan karya-karya besar anak bangsa. Apa yang dilakukan oleh PSI dan Masyumi dengan melakukan pemberontakan PRRI/Permesta dengan dukungan Amerika adalah bukti nyata adanya pengkhianatan dari dalam Indonesia sendiri.

    Untung saja Presiden pertama Indonesia adalah Soekarno.., bukan DOKTOR Amien Rais apalagi DOKTOR Ichwan Azhari. 😉

  2. mahendra, asswrwb……

    saya salut dan menghargai tulisan anda yang iilmiah, lengkap dengan data autentik dan mengalir mengikuti alur sejarah lahirnya era informasi yan melahirkan arus globalisasi yang menghantam seluruh sendi kehidupan bangsa dan negara didunia yang bertentangan dengan kepentingan politik luar negri dan strategi global pemerintah AS…
    ——————-

    Terima kasih atas complimentnya. Hanya sedikit apa yang saya ketahui sekedar untuk bisa berbagi informasi. Hatur nuhun.. Tabik..
    🙂

  3. mahendra, asswrwb…

    saya minta izin utk posting beberapa tulisan anda yang saya nilai memeberikan pencerahan kepada masyarakat luas …termasuk artikel ini…thanks…
    ——————

    Sok mangga Pak…, dengan senang hati… Hatur nuhun… 🙂

  4. ass. wr. wb.,

    saya sangat takut membayangkan regenerasi kepemimpinan bangsa ini. kalo penerus kepemimpinan I, II, dan III setelah soeharto saja -yang sedikit banyak memiliki keterkaitan emosi dengan perjuangan kemerdekaan- tidak berdaya menghadapi pengaruh westernisasi atau apapun namanya yg termasuk dalam hidden grand design, trus bagaimana dengan kepemimpinan generasi muda yg notabene mindsetnya telah terbentuk dari pola pendidikan yg telah dibentuk dari grand design itu juga. . . . . trus gimana sebaiknya ya ? . . . pa lagi reformasi kita sudah terlanjur kebablasan, otonomi daerah dan sistem pemilihan langsung telah memberikan mimpi2 kepada kaum muda untuk menjadi raja2 kecil dan banyak lagi kebablasan laennya . . . . . . . gimana donk mas ?
    —————

    Itu artinya kita tidak bisa menyerahkan nasib dan masa depan kita kepada selain dari diri kita…

    Begitu banyak persoalan yang kita hadapi sebagai sebuah bangsa…, maka itu juga berarti banyak yang bisa kita lakukan untuk ikut menjawab persoalan bangsa ini…

    Ini bukan soal mampu atau tidak…, tapi ini soal mau atau tidak. Selama ada kemauan…, pasti ada jalan dan cara untuk itu walau sekecil apapun yang bisa kita lakukan ketimbang tidak berbuat sama sekali…

    Mari !!!

  5. Bangsa kita memang dikatakan bangsa merdeka
    Tapi banyak rakyat kita tidak menyadari bahwa pemikiran kita masih terjajah sehingga tercipta mindset yang tidak sesuai dengan Jiwa kemerdekaan itu sendiri.

    Dan terkadang petinggi bangsa ini pun sekedar memikirkan perut tanpa memikirkan apa efek panjang pembelotan mereka dalam hal intelegen
    mampu tidak mampu harus kita hadapi karena ini di depan mata kita…
    dan tak selamanya akan rapi tertutupi

    jangan sampai kita terlena dan terjajah oleh kemerdekaan itu sendiri..(kebablasan)
    ——————-

    Setuju!!! Akur!!! 🙂

  6. Tulisan yang menarik. Membuat kita lebih berhati-hati dari wacana-wacana dari luar yang kemungkinan merupakan bentuk neoimperialisme.
    ————–

    Memang demikian maksud tulisan ini dibuat, agar semua anak bangsa lebih aware akan persoalan bangsanya.

    Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya.

  7. siapa yang berani menulis saat ini berarti berani mengungkap sejarah. Bicara sejarah berarti bicara siapa yang menulis. selalu saja ada pro dan kontra setiap menelisik sebuah fakta sejarah dan ini sangat baik bagi kehidupan intelektual.

    negara adidaya seperti AS sangat berkepentingan dengan indonesia ya indonesia yang bila kita menengok masa lalu kita ketika kita belajar waktu Sekolah dasar , kita akan mendegar betapa kayanya negara kita yang penuh dengan kekayaan alam yang tak habis-habis . jadi tentulah blue print nya sudah di buat oleh negara adidaya tersebut.

    Dalam konteks intelijen sebagai pedoman dasar untuk pengembangan ekonomi indonesia dan pengelolaan kekayaan sumber daya alam indonesia.Adalah penting bila para pelaku intelijen (Baca agent ) mengembangkan informasi dari negara2 yang dalam pengelolaan sumber daya alamnya sudah culup baik dan bekerjasama untuk pengelolaan sumber daya alam kita yang belum di eksplorasi dengan maksimal. dan yang terpenting fungsi intelijen sebagai alat untuk memasarkan produk2 indonesia ke luar negri dan diharapkan mampu bersaing dengan negara-negara maju. dan produk kitapun bisa dijual di negara manapun.Intelijen marketing sangat di butuhkan di negri ini.

    Sebuah kilasan sejarah menjadi lebih berguna bila kita mampu mengambil sari dan bagaimana membuat rencana yang matang serta dengan sebuah alur yang masuk akal (baca tidak mengada-ngada) serta ditunjang dengan data dan informasi yang akurat.sehinga sebuah rencana bisa dijalankan dengan tahapan yang terencana .

    1. semua informasi dan data saat ini begitu mudah untuk diakses. tinggal bagaimana kita melakukan bedahan analisis dengan menggunakan pisau analisa mana yang disukai. saya yakin para pembaca juga semakin cerdas untuk menyikapi berbagai informasi yang mereka terima. biarkan proses brainstorming bergulir sebagai bentuk dinamika kehidupan intelektual.

      kerjasama dalam pengelolaan kekayaan alam dengan pihak asing haruslah dilakukan secara transparan dan ditempatkan dalam posisi yang saling menguntungkan utamanya bagi rakyat tanpa merusak alam itu sendiri, dan bukan penghisapan seperti yang selama ini dilakukan oleh pemerintah. kasus freeport di Papua, blog Cepu dengan Exxon dan banyak lagi yang lain adalah bentuk kerjasama pengelolaan kekayaan alam dengan pihak asing yang jelas2 merugikan rakyat, bangsa dan negara.

      seharusnya intelijen negara mampu membuat analisis2 intelijen dan rekomendasi2 kepada para elit politik pengambil keputusan terhadap berbagai upaya asing yang jelas2 merugikan rakyat, bangsa dan negara baik secara politik, ekonomi, hankam dan budaya.

  8. lagi ngerti ono tulisan iki…
    *utekku rak nyandhak blasss*

    1. @Andy MSE
      ojo dicandhak…
      diwoco wae… 😀

  9. … bahwa ternyata ada yang hanya tampak bila kita memandangnya dengan mata hati. Trim’s untuk pencerahannya ….

    1. @5w3binar
      mata hati tak bisa dibohongi…
      terima kasih atas kunjungan dan komentarnya… 😀

  10. Menarik.
    Novus ordo seclorum kan… berhubungan dengan Segitiga Bermuda, yah…..???

Comments are closed.

search previous next tag category expand menu location phone mail time cart zoom edit close